TANYA JAWAB SEPUTAR TES POTENSI AKADEMIK (TPA) SELEKSI SMP-SMA KAWASAN SURABAYA

GUBENG 1 ELEMENTARY SCHOOL
0
Apakah yang dimaksud dengan Tes Potensi Akademik (TPA)?
Tes Potensi Akademik (TPA) yang dipergunakan untuk seleksi SMP dan SMA di Sekolah Kawasan
merupakan tes kemampuan berfikir, meliputi kemampuan pemahaman dan penalaran yang penting
untuk kesuksesan dalam pendidikan formal di sekolah.


Apa perbedaan TPA dan Ujian Nasional (UN)?
Ujian Nasional (UN) ditujukan untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran yang
materinya telah diajarkan di sekolah.
Tingkat prestasi belajar ditentukan oleh sejauh mana penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Tentu saja
penguasaan materi pelajaran akan lebih baik bila siswa belajar (sendiri atau dengan bimbingan) materi
pelajarannya.

Sedangkan TPA ditujukan untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman dan penalaran yang dimiliki
siswa saat ini.
Tingkat kemampuan memahami dan bernalar siswa ditentukan oleh perkembangan berfikirnya di
sepanjang kehidupannya (mulai sejak kelahiran sampai saat ini) yang ditentukan oleh kapasitas berfikir dan
pengalamannya di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kemampuan berfikir (kemampuan pemahaman
dan bernalar) ini dapat mulai diukur sejak usia sekolah.


Mengapa TPA penting untuk diukur dalam proses seleksi ini?
Seleksi dengan TPA merupakan proses untuk penyaringan siswa dengan tujuan memilih siswa yang
diprediksikan (diramalkan) akan (1) lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi,
dan (2) lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stres dengan tuntutan belajar di sekolah
kawasan.
Siswa yang memiliki kemampuan berfikir yang tinggi akan memiliki proses dan strategi berfikir yang efektif
dan efisien yang membuatnya lebih mudah mempelajari mata pelajaran di sekolah dan menyelesaikan
persoalan, sehingga dia tidak mudah untuk mengalami kecemasan dalam belajar dan akan memiliki prestasi
belajar yang lebih baik. Jadi TPA berfungsi melengkapi (komplementer) nilai UN.
Lebih dari itu, pengukuran TPA juga akan memberikan profil kemampuan berfikir siswa (berfikir dengan
bahasa, angka, atau gambar) yang dapat dipergunakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan proses
pembelajaran di sekolah tersebut atau membantu siswa secara individual. Dengan begitu, proses pembelajaran
di sekolah akan lebih efektif dan siswa dapat belajar serta meningkatkan kemampuan berfikirnya secara
optimal.
Contoh, seorang siswa yang mempunyai profil kemampuan berfikir yang menunjukkan kekuatan kemampuan
berfikir dengan gambar dibandingkan dengan kemampuan dalam berfikir bahasa dan angka, maka anak
sebaiknya diminta untuk membuat sketsa-sketsa gambar untuk memahami pelajaran yang bermuatan bahasa
yang tinggi


Bagaimana struktur tes TPA?
Tes TPA yang dipergunakan untuk seleksi SMP dan SMA di Sekolah Kawasan akan mengukur 3 (tiga) bagian kemampuan
berfikir, yaitu: (1) Verbal; ( 2) Numerikal; dan ( 3) Figural.
1. Kemampuan Verbal:
Kemampuan berfikir verbal adalah kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan bahasa (verbal).
Kemampuan ini akan diukur dengan memberikan tes yang meminta siswa untuk menyelesaikan soal tentang:
(a) Pemahaman Bacaan; (b) Analogi Verbal; (c) Melengkapi Kalimat; (d) Klasifikasi Verbal.
2. Kemampuan Numerikal
Kemampuan berfikir numerikal adalah kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan angka
(numerikal).
Kemampuan ini akan diukur dengan memberikan tes yang meminta siswa untuk menyelesaikan soal tentang:
(a) Analogi Bilangan; (b) Teka-teki Bilangan; (c) Deret Bilangan.
3. Kemampuan Figural
Kemampuan berfikir figural adalah kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan gambar (figural).
Kemampuan ini akan diukur dengan memberikan tes yang meminta siswa untuk menyelesaikan soal tentang:
(a) Klasifikasi Gambar; (b) Analisis Gambar; dan (c) Matriks Gambar.


Sebagai orang tua apa yang harus saya persiapkan agar anak saya dapat mengerjakan
TPA sebaik-baiknya?
Tidak ada yang secara khusus harus dipersiapkan oleh orang tua. Menunjukkan dan berusaha untuk
mengerjakan contoh-contoh soal (yang dapat diperoleh dari buku maupun internet) bersama dengan anak
dapat dilakukan, agar anak merasa tenang karena telah mengenal bentuk-bentuk soal TPA(catatan: pada saat
tes, anak akan diberi petunjuk sejelas-jelasnya cara mengerjakan soal). Hal lain yang lebih penting adalah
menjaga agar anak merasa tenang (tidak malah membuat anak cemas apalagi panik) dalam menghadapi tes
TPA. Pemberian latihan yang intensif untuk mengerjakan soal TPA tidak akan memberikan peningkatan skor
yang bermakna.


Sebagai anak apa yang harus saya persiapkan agar anak saya dapat mengerjakan
TPA sebaik-baiknya?
Berusaha mengenal bentuk soal dan mengerjakan contoh-contoh soal dapat dilakukan agar meningkatkan
perasaan tenang menghadapi tes TPA (catatan: pada saat tes, anak akan diberi petunjuk sejelas-jelasnya cara
mengerjakan soal). Istirahat dan tidur yang cukup lebih baik dilakukan ketika esok hari akan mengerjakan tes
TPA.
Selain itu, sebagai persiapan disarankan untuk menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan dan melihat lokasi
sehari sebelum ujian agar siswa telah mengetahui lokasi dan ruang ujiannya


Bolehkah membawa alat bantu hitung seperti kalkulator?
Tidak diperlukan dan tidak diperbolehkan membawa alat bantu hitung seperti kalkulator.


Apa yang harus dibawa pada saat tes TPA?
Sama dengan UN, alat tulis yang perlu dibawa pensil 2B, rautan, dan penghapus.


Apa yang harus diperhatikan pada saat tes TPA agar dapat mengerjakan tes sebaik-baiknya?
Perhatikan betul setiap instruksi yang disampaikan tester (orang yang bertugas memberikan petunjuk cara
mengerjakan tes) agar dapat mengerjakan soal dengan cepat dan cermat. Jika belum paham cara
mengerjakannya, jangan ragu untuk bertanya. Kerjakan dengan tenang, sungguh-sungguh dan secepatcepatnya karena setiap tes mempunyai waktu yang terbatas.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)